Selasa, 08 April 2008

Senses of Services

Dalam keseharian kita sering mengenal banyak sekali istilah senses (rasa/peka), baik senses of crisis, senses of art, atau senses of humor. Kini muncul khazanah baru yang mungkin terkait dengan kegiatan rutin kita, yaitu senses of service. Secara harfiah sense diartikan sebagai suatu rasa peka.

Sama seperti senses lainnya, senses of service juga merupakan suatu kepekaan yang harus ditumbuhkembangkan dari diri kita. Senses ini diperlukan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan. Pelayanan disini bukanlah suatu bentuk layanan yang diberikan oleh seorang servant, namun lebih kepada penyediaan jasa atau memberikan support kepada partner kerja kita, baik kepada atasan, bawahan, maupun rekan sejawat.

Senses of service bisa dimiliki oleh semua orang karena kita yakin bahwa suatu senses selain merupakan suatu bawaan seseorang juga dapat dibentuk dan dilatih kepekaannya. Hal ini dapat dimulai dengan kita menilai diri, apakah pada saat kita melihat bahwa rekan kita mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya atau memiliki load kerja yang cukup tinggi kita hanya menjadi pemirsa setia saja atau kita berupaya memberikan saran, dan jika diperkenankan, bahkan membantunya untuk menyelesaikan pekerjaan. Ini juga merupakan bagian dari senses of service. Apabila kita dalam tahapan dan posisi selalu menunggu penugasan atau menunggu permintaan bantuan dari rekan kerja mungkin mulai saat inilah kita harus mulai melatih senses of service kita.

Selain memiliki senses of service, kita juga harus tetap memperhatikan bahwa kita memiliki pula tanggung jawab terhadap tugas yang diembankan kepada kita. Disinilah diperlukan pula profesional judgment dari kita sebagi individu untuk tetap menyelesaikan tugas namun juga tidak melupakan senses of services bagi kelancaran tugas organisasi secara keseluruhan.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai, apalagi kita bersama telah mencanangkan suatu misi untuk mewujudkan pelayanan prima kepada Auditor Internal Pemerintah.

Tidak ada komentar: